SDKI D.0147 – Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah

Home » SDKI - Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia » Kategori Lingkungan » Subkategori : Keamanan dan Proteksi » SDKI D.0147 – Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah

1. Definisi

Berisiko mengalami pemanjangan jumlah hari pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Penjelasan Sederhana

Risiko pemulihan pasca operasi yang lebih lambat dari biasanya. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti infeksi, komplikasi, atau perawatan yang kurang tepat. Pasien mungkin butuh waktu lebih lama untuk kembali fit dan beraktivitas normal setelah menjalani pembedahan.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

  1. Skor klasifikasi status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) ≥3
  2. Hiperglikemia
  3. Edema di lokasi pembedahan
  4. Prosedur pembedahan ekstensif (luas)
  5. Usia ekstrem
  6. Riwayat perlambatan penyembuhan luka
  7. Gangguan mobilitas
  8. Malnutrisi
  9. Obesitas
  10. Infeksi luka perioperatif
  11. Mual/muntah persisten
  12. Respon emosional pasca operasi
  13. Pemanjangan proses operasi
  14. Gangguan psikologis pasca operasi
  15. Kontaminasi bedah
  16. Trauma luka operasi
  17. Efek agen farmakologis

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Tindakan operasi besar
  2. Trauma yang memerlukan intervensi bedah

4. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0147 – Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah

Luaran Utama :

  1. SLKI L.14129 – Pemulihan Pascabedah

Luaran Tambahan:

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Appoloni, A. H., Herdman, T. H., Napoleão, A. A., Campos de Carvalho, E., & Hortense, P. (2013). Concept analysis and validation of the nursing diagnosis, delayed surgical recovery. International Journal of Nursing Knowledge, 24(3), 115-121. doi:10.1111/j.2047-3095.2013.01241.x
  4. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual: Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  6. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  7. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Geronic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar