SDKI D.0145 – Risiko Mutilasi Diri

1. Definisi

Berisiko sengaja mencedarai diri yang menyebabkan kerusakan fisik untuk memperoleh pemuliahan ketegangan.

Penjelasan Sederhana

Risiko seseorang untuk melukai dirinya sendiri dengan sengaja. Ini bisa berupa keinginan untuk memotong, membakar, atau merusak bagian tubuh tertentu. Biasanya terjadi karena masalah emosi atau gangguan mental. Perlu perhatian dan bantuan segera dari ahli kesehatan.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

  1. Perkembangan remaja
  2. Individu autistik
  3. Gangguan kepribadian
  4. Penyakit keturunan
  5. Penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual)
  6. Gangguan hubungan interpersonal
  7. Perceraian keluarga
  8. Keterlambatan perkembangan
  9. Riwayat perilaku mencederai diri
  10. Ancaman kehilangan hubungan yang bermakna
  11. Ketidakmampuan mengungkapkan kekecewaan secara verbal
  12. Ketidakmampuan mengatasi masalah
  13. Harga diri rendah
  14. Peningkatan ketegangan yang tidak dapat ditoleransi

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Gangguan kepribadian
  2. Gangguan mental organik
  3. Autisme
  4. Skizofrenia
  5. Depresi mayor
  6. Dissociative Identity Disorder (DID)
  7. Masokisme seksual
  8. Gangguan afektif atau mania
  9. Riwayat penganiayaan

4. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0145 – Risiko Mutilasi Diri

Luaran Utama :

  1. SLKI L.09076 – Kontrol Diri

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.09067 – Citra Tubuh
  2. SLKI L.13112 – Dukungan Keluarga
  3. SLKI L.13113 – Dukungan Sosial
  4. SLKI L.09068 – Harapan
  5. SLKI L.09069 – Harga Diri
  6. SLKI L.09072 – Kesadaran Diri
  7. SLKI L.09090 – Status Orientasi
  8. SLKI L.09097 – Tingkat Depresi

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Dalgas-Pelish, P. (2006). Effects of a self-esteem intervention program on school-age children. Pediatric Nursing, 32(4), 341.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnoses Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. McDonald, C. (2006). Self-mutilation in adolescents. The Journal of School Nursing, 22, 193.
  7. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Geronic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  8. Towsend, M. C. (2011). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing: Care Plans and Psychotropic Medications. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar