SDKI D.0136 – Risiko Cedera

1. Definisi

Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik.

Penjelasan Sederhana

Risiko Cedera adalah keadaan di mana seseorang rentan mengalami luka atau bahaya fisik. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti lingkungan yang tidak aman, kondisi kesehatan tertentu, atau perilaku berisiko. Penting untuk waspada dan mengambil langkah pencegahan agar terhindar dari cedera.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

Eksternal

  1. Terpapar patogen
  2. Terpapar zat kimia toksik
  3. Terpapar agen nosokomial
  4. Ketidakamanan transportasi

Internal

  1. Ketidaknormalan profil darah
  2. Perubahan orientasi afektif
  3. Perubahan sensasi
  4. Disfungsi autoimun
  5. Disfungsi biokimia
  6. Hipoksia jaringan
  7. Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
  8. Malnutrisi
  9. Perubahan fungsi psikomotor
  10. Perubahan fungsi kognitif

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Kejang
  2. Sinkop
  3. Vertigo
  4. Gangguan penglihatan
  5. Gangguan pendengaran
  6. Penyakit Parkinson
  7. Hipotensi
  8. Kelainan nervus vestibularis
  9. Retardasi mental

4. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0136 – Risiko Cedera

Luaran Utama :

  1. SLKI L.14136 – Tingkat Cedera

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.06048 – Fungsi Sensori
  2. SLKI L.14126 – Keamanan Lingkungan Rumah
  3. SLKI L.05039 – Keseimbangan
  4. SLKI L.13117 – Kinerja Pengasuhan
  5. SLKI L.06050 – Kontrol Kejang
  6. SLKI L.05041 – Koordinasi Pergerakan
  7. SLKI L.05042 – Mobilitas Fisik
  8. SLKI L.09081 – Orientasi Kognitif
  9. SLKI L.09095 – Tingkat Delirium
  10. SLKI L.09096 – Tingkat Demensia
  11. SLKI L.14138 – Tingkat Jatuh

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell
  6. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar