SDKI D.0110 – Defisit Kesehatan Komunitas

1. Definisi

Terdapat masalah kesehatan atau faktor risiko yang dapat mengganggu kesejahteraan pada suatu kelompok.

Penjelasan Sederhana

Kondisi di mana suatu komunitas mengalami masalah kesehatan yang signifikan, seperti kurangnya akses ke layanan medis, tingginya angka penyakit menular, atau rendahnya kesadaran akan gaya hidup sehat. Hal ini berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Hambatan akses ke pemberi pelayanan kesehatan
  2. Keterbatasan sumber daya
  3. Program tidak memiliki anggaran yang cukup
  4. Program tidak atau kurang didukung komunitas
  5. Komunitas kurang puas dengan program yang dijalankan
  6. Program tidak memiliki rencana evaluasi yang optimal
  7. Program tidak memiliki data hasil yang memadai
  8. Program tidak mengatasi seluruh masalah kesehatan komunitas

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif:

  1. (tidak tersedia)

Objektif:

  1. Terjadi masalah kesehatan yang dialami komunitas
  2. Terdapat faktor risiko fisiologis dan/atau psikologis yang menyebabkan anggota komunitas menjalani perawatan

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif:

  1. (tidak tersedia)

Objektif:

  1. Tidak tersedia program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi komunitas
  2. Tidak tersedia program untuk mencegah masalah kesehatan komunitas
  3. Tidak tersedia program untuk mengurangi masalah kesehatan komunitas
  4. Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. HIV/AIDS
  2. Penyalahgunaan zat
  3. Penyakit menular seksual
  4. Kehamilan diluar nikah
  5. Gizi buruk
  6. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  7. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0110 – Defisit Kesehatan Komunitas

Luaran Utama :

  1. SLKI L.12109 – Status Kesehatan Komunitas

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.08075 – Ketahanan Komunitas
  2. SLKI L.09089 – Status Koping Komunitas

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook: An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual: Planning, Individualizing, and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromoni, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Geronic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar