SDKI D.0100 – Risiko Distres Spiritual

1. Definisi

Berisiko mengalami gangguan keyakinan atau sistem nilai pada individu atau kelompok berupa kekuatan, harapan dan makna hidup.

Penjelasan Sederhana

Risiko seseorang mengalami gangguan dalam keyakinan atau nilai spiritualnya. Ini bisa terjadi saat orang merasa kehilangan arah hidup, meragukan kepercayaannya, atau sulit menemukan makna dalam situasi sulit. Kondisi ini bisa mengganggu ketenangan batin seseorang.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

  1. Perubahan hidup
  2. Perubahan lingkungan
  3. Bencana alam
  4. Sakit kronis
  5. Sakit fisik
  6. Penyalahgunaan zat
  7. Kecemasan
  8. Perubahan dalam ritual agama
  9. Perubahan dalam praktik spiritual
  10. Konflik spiritual
  11. Depresi
  12. Ketidakmampuan memaafkan
  13. Kehilangan
  14. Harga diri rendah
  15. Hubungan buruk
  16. Konflik rasial
  17. Berpisah dengan sistem pendukung
  18. Stres

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multiple)
  2. Penyakit terminal (mis. kanker)
  3. Retardasi mental
  4. Kehilangan ekstremitas
  5. Sudden infant death syndrome (SIDS)
  6. Kelahiran mati, kematian janin, keguguran
  7. Kemandulan

4. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0100 – Risiko Distres Spiritual

Luaran Utama :

  1. SLKI L.09091 – Status Spiritual

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.09068 – Harapan
  2. SLKI L.09072 – Kesadaran Diri
  3. SLKI L.09084 – Psikospiritual
  4. SLKI L.09085 – Resolusi Berduka
  5. SLKI L.08064 – Status Kenyamanan
  6. SLKI L.09086 – Status Koping
  7. SLKI L.09097 – Tingkat Depresi

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Caldeira, S., Timmins, F., de Carvalho, E. C., & Vieira, M. (2015). Clinical Validation of the Nursing Diagnosis Spiritual Distress in Cancer Patients Undergoing Chemotherapy. International Journal of Nursing Knowledge, doi:10.1111/2047-3095.12105.
  4. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  6. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  7. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar