SDKI D.0099 – Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

Home » SDKI - Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia » Kategori Psikologis » Subkategori : Integritas Ego » SDKI D.0099 – Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

1. Definisi

Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status kesehatan.

Penjelasan Sederhana

Kondisi dimana seseorang cenderung melakukan kebiasaan atau tindakan yang bisa membahayakan kesehatannya. Misalnya, merokok, minum alkohol berlebihan, atau jarang berolahraga. Perilaku ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit di masa depan jika tidak diubah.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Kurang terpapar informasi
  2. Ketidakadekuatan dukungan sosial
  3. Self efficacy yang rendah
  4. Status sosio-ekonomi rendah
  5. Stresor berlebihan
  6. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
  7. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis. merokok, konsumsi alkohol berlebihan)

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

  1. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status kesehatan
  2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan
  3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

  1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Kondisi baru terdiagnosis penyakit
  2. Kondisi perubahan gaya hidup baru akibat penyakit
  3. Tumor otak
  4. Penyalahgunaan zat
  5. Gangguan kepribadian dan psikotik
  6. Depresi/psikosis pasca persalinan

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0099 – Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

Luaran Utama :

  1. SLKI L.12107 – Perilaku Kesehatan

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.12104 – Manajemen Kesehatan
  2. SLKI L.12105 – Manajemen Kesehatan Keluarga
  3. SLKI L.12106 – Pemeliharaan Kesehatan

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar