SDKI D.0094 – Koping Defensif

1. Definisi

Proyeksi evaluasi diri untuk melindungi diri dari ancaman terhadap harga diri.

Penjelasan Sederhana

Koping defensif adalah cara seseorang melindungi diri dari stres atau ancaman dengan perilaku yang kurang sehat. Misalnya, menghindar dari masalah, menyalahkan orang lain, atau menolak kenyataan. Hal ini bisa menghambat penyelesaian masalah yang sebenarnya.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai
  2. Takut mengalami kegagalan
  3. Takut mengalami penghinaan
  4. Takut terhadap dampak situasi yang dihadapi
  5. Kurangnya rasa percaya kepada orang lain
  6. Kurangnya kepercayaan diri
  7. Kurangnya dukungan sistem pendukung (support system)
  8. Harapan yang tidak realistis

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Menyalahkan orang lain
  2. Menyangkal adanya masalah
  3. Menyangkal kekurangan diri
  4. Merasionalisasi kegagalan

Objektif

  1. Hipersensitif terhadap kritik

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Meremehkan orang lain

Objektif

  1. Melemparkan tanggung jawab
  2. Tawa permisuhan
  3. Sikap superior terhadap orang lain
  4. Tidak dapat membedakan realitas
  5. Kurang minat mengikuti perawatan/pengobatan
  6. Sulit membangun atau mempertahankan hubungan

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Penyakit kronis
  2. Penyalahgunaan zat
  3. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
  4. Gangguan perilaku
  5. Oppositional Defiant Disorder
  6. Delirium
  7. Demensia
  8. Gangguan amnestik

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0094 – Koping Defensif

Luaran Utama :

  1. SLKI L.09086 – Status Koping

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.13113 – Dukungan Sosial
  2. SLKI L.09069 – Harga Diri
  3. SLKI L.09072 – Kesadaran Diri
  4. SLKI L.09073 – Ketahanan Personal
  5. SLKI L.09080 – Motivasi
  6. SLKI L.13119 – Penampilan Peran
  7. SLKI L.09082 – Penerimaan
  8. SLKI L.09085 – Resolusi Berduka
  9. SLKI L.09093 – Tingkat Ansietas
  10. SLKI L.12110 – Tingkat Kepatuhan

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpenito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis: Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  5. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Geronic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  6. Towsend, (2011). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing: Care Plans and Psychotropic Medications. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar