SDKI D.0087 – Harga Diri Rendah Situasional

1. Definisi

Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini.

Penjelasan Sederhana

Kondisi sementara di mana seseorang merasa kurang berharga atau tidak percaya diri akibat situasi tertentu. Biasanya muncul saat menghadapi masalah atau perubahan hidup yang sulit. Perasaan ini bisa mempengaruhi cara berpikir dan bertindak sehari-hari.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Perubahan pada citra tubuh
  2. Perubahan peran sosial
  3. Ketidakadekuatan pemahaman
  4. Perilaku tidak konsisten dengan nilai
  5. Kegagalan hidup berulang
  6. Riwayat kehilangan
  7. Riwayat penolakan
  8. Transisi perkembangan

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Menilai diri negatif (mis. tidak berguna, tidak tertolong)
  2. Merasa malu/bersalah
  3. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
  4. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

Objektif

  1. Berbicara pelan dan lirih
  2. Menolak berinteraksi dengan orang lain
  3. Berjalan merunduk
  4. Postur tubuh merunduk

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Sulit berkonsentrasi

Objektif

  1. Kontak mata kurang
  2. Lesu dan tidak bergairah
  3. Pasif
  4. Tidak mampu membuat keputusan

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Cedera traumatis
  2. Pembedahan
  3. Kehamilan
  4. Kondisi baru terdiagnosis (mis. diabetes mellitus)
  5. Stroke
  6. Penyalahgunaan zat
  7. Demensia
  8. Pengalaman tidak menyenangkan

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0087 – Harga Diri Rendah Situasional

Luaran Utama :

  1. SLKI L.09069 – Harga Diri

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.09067 – Citra Tubuh
  2. SLKI L.07056 – Identitas Seksual
  3. SLKI L.09072 – Kesadaran Diri
  4. SLKI L.09073 – Ketahanan Personal
  5. SLKI L.09086 – Status Koping
  6. SLKI L.13119 – Penampilan Peran
  7. SLKI L.03027 – Perilaku Menurunkan Berat Badan
  8. SLKI L.09085 – Resolusi Berduka
  9. SLKI L.09093 – Tingkat Ansietas

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Dalgas-Pelish, P. (2006). Effects of a self-esteem intervention program on school-aged children. Pediatric Nursing, 32(4), 241.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Geronic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  7. Pinquart, M. M. (2013). Self-esteem of children and adolescents with chronic illness: a meta-analysis. Child Care, Health & Development, 39(2), 153–161.
  8. Towsend. (2011). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing: Care Plans and Psychotropic Medications. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar