SDKI D.0071 – Pola Seksual Tidak Efektif

1. Definisi

Kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang berisiko menyebabkan perubahan kesehatan.

Penjelasan Sederhana

Masalah dalam kehidupan seksual seseorang yang mengganggu kepuasan atau kebahagiaan. Bisa berupa kesulitan berhubungan intim, kurangnya gairah, atau ketidakpuasan dengan aktivitas seksual. Hal ini bisa memengaruhi hubungan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Kurang privasi
  2. Ketiadaan pasangan
  3. Konflik orientasi seksual
  4. Ketakutan hamil
  5. Ketakutan terkena/tertulari penyakit menular seksual
  6. Hambatan hubungan dengan pasangan
  7. Kurang terpapar informasi tentang seksualitas

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual
  2. Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
  3. Mengungkapkan perilaku seksual berubah
  4. Orientasi seksual berubah

Objektif

(tidak tersedia)

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

  1. Mengungkapkan hubungan dengan pasangan berubah

Objektif

  1. Konflik nilai

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Mastektomi
  2. Histerektomi
  3. Kanker
  4. Kondisi yang menyebabkan paralisis
  5. Penyakit menular seksual (mis. sifilis, gonore, AIDS)

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0071 – Pola Seksual Tidak Efektif

Luaran Utama :

  1. SLKI L.07056 – Identitas Seksual

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.09067 – Citra Tubuh
  2. SLKI L.13113 – Dukungan Sosial
  3. SLKI L.07055 – Fungsi Seksual
  4. SLKI L.09068 – Harapan
  5. SLKI L.09069 – Harga Diri
  6. SLKI L.09072 – Kesadaran Diri
  7. SLKI L.14128 – Kontrol Risiko
  8. SLKI L.13119 – Penampilan Peran

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpenito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Carteiro, D., Caldeira, S., Sousa, L., Costa, D., & Mendes, C. (2016). Clinical Validation of the Nursing Diagnosis of Sexual Dysfunction in Pregnant Women. International Journal Of Nursing Knowledge, doi:10.1111/2047-3095.12139.
  5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  6. Evans, R. J., Evans, M. K., Brown, Y. M. R., & Orshan, S. A. (2010). Canadian maternity, newborn, and women’s health nursing: comprehensive care across the life span. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  7. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  8. Melo, A. S., Carvalho, E. d., & Haas, V. J. (2008). Defining characteristics, validated by specialists and manifested by patients: a study of the Sexual Dysfunction and Ineffective Sexuality Pattern diagnoses. Revista Latino-Americana De Enfermagem, 16(6), 951-958.
  9. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar