SDKI D.0043 – Inkontinensia Urine Fungsional

Home » SDKI - Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia » Kategori Fisiologis » Subkategori : Eliminasi » SDKI D.0043 – Inkontinensia Urine Fungsional

1. Definisi

Kehilangan urin yang tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih.

Penjelasan Sederhana

Ketidakmampuan menahan kencing yang disebabkan oleh masalah fisik atau lingkungan, bukan karena kerusakan organ. Misalnya, sulit bergerak ke toilet karena kondisi tubuh lemah atau letak kamar mandi yang jauh. Biasanya terjadi pada lansia atau orang dengan mobilitas terbatas.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Blok spingter
  2. Kerusakan atau ketidakadekuatan jalur aferen
  3. Obstruksi jalan keluar urin (mis. impaksi fekal, efek agen farmakologis)
  4. Ketidakadekuatan detrusor (mis. pada kondisi stres atau tidak nyaman, deconditioned voiding)

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Residu volume urin setelah berkemih atau keluhan kebocoran sedikit urin
  2. Nokturia

Objektif

  1. Kandung kemih distensi (bukan berhubungan dengan penyebab reversibel akut) atau kandung kemih distensi dengan sering, sedikit berkemih atau dribbling

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

  1. Residu urin 100 ml atau lebih

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Asma
  2. Alergi
  3. Penyakit neurologi: cedera/tumor/infeksi medula spinalis
  4. Cedera kepala
  5. Sklerosis multipel
  6. Dimielinisasi saraf
  7. Neuropati diabetikum
  8. Neuropati alkohol
  9. Struktura uretra/leher kandung kemih
  10. Pembesaran prostat
  11. Pembengkakan perineal

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0043 – Inkontinensia Urine Fungsional

Luaran Utama :

  1. SLKI L.04036 – Kontinensia Urine

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.05038 – Ambulasi
  2. SLKI L.04034 – Eliminasi Urine
  3. SLKI L.14126 – Keamanan Lingkungan Rumah
  4. SLKI L.14127 – Kontrol Gejala
  5. SLKI L.05041 – Koordinasi Pergerakan
  6. SLKI L.11103 – Perawatan Diri
  7. SLKI L.06053 – Status Neurologis
  8. SLKI L.09093 – Tingkat Ansietas
  9. SLKI L.09095 – Tingkat Delirium
  10. SLKI L.12111 – Tingkat Pengetahuan

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  7. Sparks & Taylor (2011). Nursing Diagnosis Pocket Guide. Philadhelpia: Lippincott Willian & Wilkins.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar