SDKI D.0041 – Inkontinensia Fekal

1. Definisi

Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai dengan pengeluaran feses secara involunter (tidak disadari).

Penjelasan Sederhana

Inkontinensia fekal adalah kondisi di mana seseorang sulit menahan atau mengontrol buang air besar. Hal ini bisa menyebabkan kebocoran tinja tanpa disadari, yang bisa terjadi kapan saja. Masalah ini sering membuat orang merasa malu dan tidak nyaman dalam kegiatan sehari-hari.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  1. Kerusakan susunan saraf motorik bawah
  2. Penurunan tonus otot
  3. Gangguan kognitif
  4. Penyalahgunaan laksatif
  5. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum
  6. Pascaoperasi pullthrough dan penutupan kolosomi
  7. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil
  8. Diare kronis
  9. Stres berlebihan

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

  1. Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses
  2. Tidak mampu menunda defekasi

Objektif

  1. Feses keluar sedikit-sedikit dan sering

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

  1. Bau feses
  2. Kulit perianal kemerahan

5. Kondisi Klinis Terkait

  1. Spina bifida
  2. Atresia ani
  3. Penyakit Hirschsprung

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0041 – Inkontinensia Fekal

Luaran Utama :

  1. SLKI L.04035 – Kontinensia Fekal

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.04033 – Eliminasi Fekal
  2. SLKI L.03019 – Fungsi Gastrointestinal
  3. SLKI L.11103 – Perawatan Diri
  4. SLKI L.06053 – Status Neurologis
  5. SLKI L.03030 – Status Nutrisi
  6. SLKI L.09095 – Tingkat Delirium
  7. SLKI L.14137 – Tingkat Infeksi

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Aitola, P., et al. (2010). Prevalence of fecal incontinence in adults aged 30 years or more in general population. Colorectal Disease, 12(7), 687–691.
  4. Bliss, D. Z., et al. (2000). Fecal incontinence in hospitalized clients who are acutely ill. Nursing Research, 49(2), 101–108.
  5. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  6. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  7. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  8. Johanson, J. F., Irizarry, F., & Doughty, A. (1997). Risk factors for fecal incontinence in a nursing home population. Journal of Clinical Gastroenterology, 24, 156.
  9. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar