SDKI D.0037 – Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

Home » SDKI - Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia » Kategori Fisiologis » Subkategori : Nutrisi dan Cairan » SDKI D.0037 – Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

1. Definisi

Berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit.

Penjelasan Sederhana

Kondisi di mana seseorang berisiko mengalami ketidakseimbangan kadar zat-zat penting dalam tubuh, seperti natrium atau kalium. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, misalnya dehidrasi atau gangguan ginjal, dan bisa mengganggu fungsi tubuh jika tidak ditangani.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

  1. Ketidakseimbangan cairan (mis. dehidrasi dan intoksikasi air)
  2. Kelebihan volume cairan
  3. Gangguan mekanisme regulasi (mis. diabetes)
  4. Efek samping prosedur (mis. pembedahan)
  5. Diare
  6. Muntah
  7. Disfungsi ginjal
  8. Disfungsi regulasi endokrin

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Gagal ginjal
  2. Anoreksia nervosa
  3. Diabetes melitus
  4. Penyakit Chron
  5. Gastroenteritis
  6. Pankreatitis
  7. Cedera kepala
  8. Kanker
  9. Trauma multipel
  10. Luka bakar
  11. Anemia sel sabit

4. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0037 – Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

Luaran Utama :

  1. SLKI L.03021 – Keseimbangan Elektrolit

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.04033 – Eliminasi Fekal
  2. SLKI L.03019 – Fungsi Gastrointestinal
  3. SLKI L.03020 – Keseimbangan Cairan
  4. SLKI L.14130 – Penyembuhan Luka
  5. SLKI L.03030 – Status Nutrisi
  6. SLKI L.10099 – Kontrol Mual/Muntah

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpernito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  5. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  6. Jequier, E., & Constant, F. (2010). Water as an essential nutrient: the physiological basis of hydration. European Journal of Clinical Nutrition, 64, 115–123.
  7. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tilley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  8. Sparks & Taylor (2011). Nursing Diagnosis Pocket Guide. Philadhelpia: Lippincott Willian & Wilkins.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar