SDKI D.0006 – Risiko Aspirasi

1. Definisi

Berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring, benda cair atau padat ke dalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran napas.

Penjelasan Sederhana

Risiko Aspirasi adalah keadaan di mana seseorang mungkin tersedak atau sulit bernapas karena makanan, minuman, atau cairan lain masuk ke saluran napas. Ini bisa terjadi pada orang yang punya masalah menelan atau kesadaran menurun, dan perlu pengawasan saat makan atau minum.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Faktor Risiko

  1. Penurunan tingkat kesadaran
  2. Penurunan refleks muntah dan/atau batuk
  3. Gangguan menelan
  4. Disfagia
  5. Kerusakan mobilitas fisik
  6. Peningkatan residu lambung
  7. Peningkatan tekanan intragastrik
  8. Penurunan motilitas gastrointestinal
  9. Sfingter esofagus bawah inkompeten
  10. Perlambatan pegosongan lambung
  11. Terpasang selang nasogastrik
  12. Terpasang trakeostomi atau endotracheal tube
  13. Trauma/pembedahan leher, mulut, dan/atau wajah
  14. Efek agen farmakologis
  15. Ketidakmatangan koordinasi menghisap, menelan dan bernapas

3. Kondisi Klinis Terkait

  1. Cedera kepala
  2. Stroke
  3. Cedera medula spinalis
  4. Guillain barre syndrome
  5. Penyakit Parkinson
  6. Keracunan obat dan alkohol
  7. Pembesaran uterus
  8. Miastenia gravis
  9. Fistula trakeoesofagus
  10. Striktura esofagus
  11. Sklerosis multipel
  12. Labiopalatoskizis
  13. Atresia esofagus
  14. Laringomalasia
  15. Prematuritas

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0006 – Risiko Aspirasi

Luaran Utama :

  1. SLKI L.01006 – Tingkat Aspirasi

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.10099 – Kontrol Mual/Muntah
  2. SLKI L.14128 – Kontrol Risiko
  3. SLKI L.06052 – Status Menelan
  4. SLKI L.06053 – Status Neurologis

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Brodsky, D.,Ouellette, M.A. (2008). Primary Care Of The Premature Infant. Philadelphia: Saunders.
  4. Carpernito-Moyet, L. J. (2010). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 13th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  5. Chapman, L. Durham, R.F. (2010). Maternal-newborn nursing: The critical components of nursing care. Philadelphia: F.A Davis Company.
  6. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2013). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing and Documenting Client Care. 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  7. Frota Cavalcante, T., Leite de Araujo, T., Pessoa Moreira, R., Gomes Guedes, N., Venicios de Oliveira Lopes, M., & Martins da Silva, V. (2013). Clinical validation of the nursing diagnosis Risk for Aspiration among patients who experienced a cerebrovascular accident. Revista Latino-Americana De Enfermagem (RLAE), 250-258.
  8. Harrison, E.A. (2011). Neonatal respiratory care. Ontario: Jones and Barlett Publisher.
  9. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  10. Surrena, H. (2010). Handbook for medical-surgical nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
  11. Wooldridge, J., Herman, J., Garrison, C., Haddock, S., Massey, J., & Tavakoli, A. (1998). A validation study using the case-control method of the nursing diagnosis high risk for aspiration. Nursing Diagnosis: ND: The Official Journal Of The North American Nursing Diagnosis Association, 9(1), 5-13.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar