SDKI D.0004 – Gangguan Ventilasi Spontan

1. Definisi

Penurunan cadangan energi yang mengakibatkan individu tidak mampu bernapas secara adekuat.

Penjelasan Sederhana

Kondisi di mana seseorang kesulitan bernapas sendiri dengan normal. Tubuh tidak bisa mengatur pernapasan dengan baik, sehingga perlu bantuan alat atau tindakan khusus agar bisa bernapas dengan lancar. Biasanya terjadi saat sakit parah atau cedera berat.

Penjelasan sederhana oleh Periksai.com

2. Penyebab

  • Gangguan metabolisme.
  • Kelelahan otot pernafasan

3. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif :

  • Dispnea.

Objektif :

  • Penggunaan otot bantu napas meningkat
  • Volume tidal menurun
  • PCO₂ meningkat
  • PO₂ menurun
  • SaO₂ menurun

4. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif :

  • (Tidak tersedia)

Objektif :

  • Gelisah
  • Takikardia

5. Kondisi Klinis Terkait

  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Asma
  • Cedera kepala
  • Gagal napas
  • Bedah jantung
  • Adult respiratory distress syndrome (ARDS)
  • Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN)
  • Prematuritas
  • Infeksi saluran napas

6. Luaran Keperawatan Untuk SDKI D.0004 – Gangguan Ventilasi Spontan

Luaran Utama :

  1. SLKI L.01007 – Ventilasi Spontan

Luaran Tambahan:

  1. SLKI L.04034 – Keseimbangan Asam Basa
  2. SLKI L.05040 – Konservasi Energi
  3. SLKI L.14129 – Pemulihan Pascabedah
  4. SLKI L.01003 – Pertukaran Gas
  5. SLKI L.01005 – Respons Ventilasi Mekanik
  6. SLKI L.08064 – Status Kenyamanan
  7. SLKI L.09093 – Tingkat Ansietas
  8. SLKI L.05046 – Tingkat Keletihan

Referensi

  1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI. ISBN 978-602-18445-6-4.
  2. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier.
  3. Carpenito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  4. Coucher, B. (2014). The challenge of diagnosing dyspnea. AACN Advanced Critical Care, 25(3), 284-290.
  5. Do Canto, D. F., & Almeida, M. A. (2013). Nursing outcomes for ineffective breathing patterns and impaired spontaneous ventilation in intensive care. Revista Gaúcha De Enfermagem / EENFUFRGS, 34(4), 137-145.
  6. Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification 2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  7. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J. (2012). Cox’s Clinical Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  8. Parshall, M. B., Schwartzstein, R. M., Adams, L., et al. (2011). An official American thoracic society statement: update on the mechanisms, assessment, and management of dyspnea. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine, 185(4), 435-452.
  9. Zeitoun, S. S., de Barros, A. L., Michel, J. M., & de Bettencourt, A. C. (2007). Clinical validation of the signs and symptoms and the nature of the respiratory nursing diagnoses in patients under invasive mechanical ventilation. Journal of Clinical Nursing, 16(8), 1417-1426.

Ditulis Oleh: Giswara Darusman Saleh

Technical writer dengan latar belakang pengalaman di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Senang mencoba menerjemahkan konsep teknis kesehatan menjadi informasi yang mudah dipahami masyarakat umum.


Ditinjau oleh: Anisa S.Kep., Ns

Tinggalkan komentar